Tuesday, August 27, 2013

Lagu lama berjudul "Ramah"

Negara yang Ramah, Murah Senyum,.
Kayaknya slogan itu udah mulai usang dan jadi lagu lama.

bukan hanya isapan jempol gw berkata demikian, setiap kali gw ke kafe, pusat perbelanjaan, bahkan warung tenda, sangat jarang sekali gw menemukan para pelayan yang murah senyum. Yang ada mereka males-malesan ngelayanin sambil menyimpan kembali hape mereka ke saku.


Mungkin kita sudah lupa bagaimana berinteraksi sosial secara nyata, karena semakin seringnya kita berinteraksi dengan sesama lewat media sosial yang memang tidak memiliki kandungan emosi didalamnya.

Apakah masih pantas kita disebut sebagai nagara ramah yang murah senyum??